Kamis, 25 Juni 2009

Prinsip-prinsip pendidikan islam

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kecerdasan anak didik. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia. Maka dengan adanya suatu pendidikan yang baik diharapkan bisa membuat perilaku seseorang yang mulanya buruk menjadi lebih baik. Karena pendidikan juga bisa menjadi tolak ukur bagi manusia dalam tingkah laku sehari-harinya. Dengan kata lain pendidikan itu berusaha menyiapkan generasi-generasi muda untuk mengisi peranan-peranan tertentu dalam kehidupan. Sebelum memulai pembahasan pendidikan maka perlu adanya suatu pendekatan, metode dan teknik dalam pendidikan tersebut. Untuk menjelaskan pengertian tersebut maka di sini pemakalah sedikit akan memberi gambaran umum secara rinci definisi satu persatu dan beberapa hal yang berkaitan dengan pendidikan. Akan sangatlah penting bagi kita untuk mengkaji secara mendalam tentang prinsip-prinsip pendidikan islam. Karena hal itu menjadi dasar atau landasan dalam pendidikan untuk mencapai tujuan yang benar dalam kehidupan. Pada zaman sekarang ini sangat dibutuhkan ilmu pendidikan, karena katitan timbulnya suatu teknologi yang semakin maju dan berkembang, maka membuat manusia harus mengeyam pendidikan dengan baik. Dan kesemuanya itu dilakukan untuk memberi kontribusi pembentukan pola pendidikan demi mencapai sistem pendidikan yang didasari pada ajaran islam.
Dengan keterbatasan ilmu yang ada, dan dengan kesadaran akan kebenaran peribahasa yang mengatakan bahwa Tiada Gading Yang Tak Retak, pemakalah mengharapkan adanya komentar dan kritik yang membangun dari para pembaca.









BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam

Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses bertujuan, yang dilaksanakan untuk menghasilkan peserta didik agar memiliki pola-pola perilaku tertentu, juga bisa diartikan sebagai proses pentransferan ilmu kepada anak didik. Pendidikan tidak akan lepas dari adanya suatu tujuan, isi, pendekatan, metode dan teknik. Karena semua itu adalah syarat mutlak yang harus ada pada pendidikan, jika pendidikan tersebut ingin mencapai hasil yang maksimal. Pada dasarnya prinsip-prinsip pendidikan islam adalah segala sesuatu yang ada di dalam agam islam itu sendiri. Pendidikan dimaksudkan pertama kali untuk mengembangkan pola fikir seseorang dan perbaikan setiap individu dalam masyarakat. Pendidikan akan menjadikan manusia menjadi insan yang cerdas, karena dengan kecerdasan yang cukup manusia mampu untuk mengetahui hubungan faktor-faktor dan problema satu sama lain. Dengan kecerdasan orang mampu memecahkan suatu permasalahan dengan benar.
Ada beberapa prinsip dalam islam yang menjadi dasar atau pokok suatu pendidikan. Prinsip yang pertama adalah kebebasan. Kebebasan dalam pendidikan sangat diperlukan dalam pendidikan terhadap peserta didik. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan yang akan menentukan perkembangan kedepan. Peserta didik akan sangat bosan dan tidak aktif apabila tidak adanya kebebasan dalam suatu pendidikan. Maka perlu adanya kreatifitas seorang pendidik untuk memotivasi anak didik, diantaranya apakah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada si anak, apa ilmu yang mesti diberikan kepadanya, atau memberi keutamaan pada permainan, atau kecenderungannya kepada aspek-aspek aktivitas yang bermacam-macam. Tidak dapat diingkari bahwa kebebasan mutlak itu adalah anarki, dan bahwa ada hal-hal yang penting setiap warganegara memilikinya supaya ia menjadi yang baik, yang berguna untuk dirinya dan bangsanya.
Prinsip yang kedua adalah perkembangan. Pada dasarnya perkembangan itu sangat dibutuhkan islam dalam hal pendidikan. Karena salah satu tujuan islam dalam pendidikan adalah menginginkan adanya suatu perkembangan yang lebih baik, yang bisa meningkatkan kecerdasan setiap individu muslim. Dan ajaran-ajaran islam secara umum adalah signifikan atau sesuai untuk segala tempat dan waktu. Yang tidak boleh berubah adalah yang bersangkutan dengan aqidah seperti iman, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa dalam bulan ramadhan dan naik haji ke baitullah bagi yang sanggup. Adapun pelaksanaan pendidikan tidak hanya terpaku pada satu tempat saja, boleh dilakukan di rumah atau sekolah, di waktu pagi ataukah sore, orang islam tidak hanya menekankan untuk belajar ilmu-ilmu akhirat saja akan tetapi ilmu-ilmu dunia juga. Itu semuanya tidak dihalangi oleh islam, bahkan menggalakkannya untuk kemaslahatan orang islam khususnya.
Prinsip yang ketiga disamping kebebasan dan perkembangan ialah persamaan peluang belajar. Prinsip ini telah ditengahkan oleh ahli pendidikan moderen, sekalipun asalnya sudah tua, setua dengan islam itu sendiri. Pada dasarnya islam adalah bersifat demokratis dan tidak mengenal sistem masyarakat yang bertingkat. Manusia itu sama derajatnya dan semuanya adalah makhluk ciptaan Allah, tidak membedakan antara orang arab dan yag tidak arab kecuali karena taqwa. Semua orang islam berdiri dihadapan Allah dalam sembahnyang jama’ah dalam taraf yang sama. Oleh karena semua umat islam diharuskankan untuk tahu dan mengerjakan ibadah, maka disinilah timbulnya kewajiban belajar, baik belajar di sekolah, rumah maupun masjid, karena seseorang tidak boleh terhalang pelajarannya.

B. Pendekatan Pendidikan

Pengertian pendekatan dalam proses pendidikan adalah seperagkat asumsi-asumsi yang antara satu dan yang lainnya saling terkait. Pendekatan juga bisa diartikan sebagai cara pandang. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap arah dan orientasi pendidikan. Karena pendekatan ini yang akan menentukan pendidikan kearah yang diinginkan. Dan dari asumsi-asumsi tersebut, akan terbentuk bingkaian umum bagi sebuah pendekatan yang dari pendekatan ini akan lahir sebuah metode atau beberapa metode sebagai manifestasi dari sebuah pendekatan. Karena kedua ini merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pengajaran.
Terdapat beberapa pendekatan dalam suatu pendidikan, yang diantaranya adalah:

1. Pendekatan Empiris

Pendekatan empirisme yang dipelopori john locke mengajarkan bahwa perkembangan ditentuka oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan. Setiap individu yang lahir adalah bagaikan kertas putih yang kosong, dan lingkungan itulah yang akan menulisi kertas putih tersebut. Setiap tingkah laku individu seperti dalam pendidikan merupakan hasil dari suatu lingkungan. Karena pandangan yang bersifat empiris ini mengatakan bahwa faktor pengalaman yang berasal dari lingkungan itulah yang menentukan pribadi setiap orang. Setiap lingkungan pasti dapat diatur dan dikuasai oleh manusia.
Ada beberapa faktor yang membuat manusia bisa berkembang dan itu tergantung pada lingkungannya. Apabila lingkungan itu tidak bagus, maka bisa mempengaruhi pola pikir manusia termasuk dalam hal pendidikan. Sebaliknya apabila lingkungan itu baik, maka pendidikan yang akan diterima seorang anak didik juga akan baik. Jadi dalam pandangan ini lingkungan merupakan faktor utama yang menentukan berkembang atau tidaknya suatu pendidikan.

2. Pendekatan Nativisme

Pandangan nativisme ini mengatakan bahwa perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh hereditas, yaitu faktor dalam yang bersifat kodrati atau manusia mempunyai bakat mulai dari lahir yang bersifat turun menurun oleh nenek moyang mereka dahulu. Faktor pembawaan yang bersifat kodrat dari kelahiran, yang tak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan itulah kepribadian manusia. Tanpa adanya potensi-potensi hereditas yang baik, seseorang tak mungkin dididik dengan maksimal. Seorang anak yang potensinya rendah, akan tetap rendah, meskipun ia sudah dewasa dan telah dididik. Pendidikan tidak merubah manusia, karena potensi itu bersifat kodrati. Jadi pandangan ini menekankan setiap individu itu tetap tidak akan berkembang dalam suatu pendidikan, apabila asalnya itu bodoh maka dia tidak akan bisa merubah kodratnya karena bersifat terwaris.



3. Pendekatan Konvergensi

Pendekatan konvergensi merupakan perpaduan antara pendekatan empiris dengan nativisme. Suatu kenyataan, bahwa potensi hereditas yang sangat baik saja tidak akan cukup tanpa adanya pengaruh linkungan (pendidikan) yang positif untuk menghasilkan pribadi yang ideal. Sebaliknya, meskipun lingkungan pendidikan yang positif dan maksimal, tidak akan bisa menghasilkan kepribadian yang ideal, tanpa adanya potensi hereditas yang baik. Oleh karena itu, dalam perkembangan pendidikan akan sangat diperlukan kedua faktor tersebut baik eksternal seperti pendekatan empiris (lingkungan) maupun internal seperti nativisme (kodrat).

B. Metode Pendidikan

Metode secara umum adalah segala hal yang termuat dalam setiap proses pengajaran, baik itu seperti pengajaran matematika, kesenian, olah raga, ilmu alam, dan lain sebagainya. Dan metode juga bisa diartikan sebagai sistematika umum bagi pemilihan, penyusunan, serta penyajian suatu materi. Serta yang harus diperhatikan dalam menentukan metode, hendaknya tidak terjadi benturan antara metode dengan pendekatan yang menjadi dasarnya.
Semua proses pengajaran yang baik maupun jelek pasti memuat berbagai usaha, memuat berbagai aturan serta di dalamnya terdapat sarana dan gaya penyajiannya. Dan tidak mungkin sebuah proses pengajaran tanpa adanya usaha untuk menyampaikan sesuatu kepada anak didik.
Pendidikan akan sangat penting dan menjadi efisien, jika semua itu dilakukan dengan cara-cara tertentu atau metode khusus. Apabila tidak ada metode khusus yang diterapkan dalam pendidikan secara efektif, maka akan sia-sia waktu atau malah menghambat suatu pembelajaran tersebut. Peranan metode sangatlah besar terhadap tumbuh kembangnya suatu pendidikan. Ketidak tepatan dalam menerapkan suatu metode akan membuat proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal. Kemudian perlu diketahui bahwasannya dalam pendidikan sebaiknya diterapkan suatu metode secara bertahap, mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks merupakan prosedur kependidikan yang positif. Metode sangatlah beragam dalam penyampaiannya, setiap pendidikan disekolah pasti mempunyai metode-metode yang berbeda dan berfarisai namun tujuannya tetap sama yakni menginginkan pendidikan yang berkembang dan maju.
Akan sangat menarik bila mempelajari beberapa metode dalam pendidikan. Karena sangat banyak dan berfariasi metode-metode yang digunakan dalam pendidikan sekarang. Terdapat bebarapa metode dalam pendidikan yang meliputi:
1. Hendaknya metode yang digunakan sesuai dengan karakter siswa, tingkat perkembangan akalnya, serta kondisi sosial yang melingkupi kehidupan mereka.
2. Guru hendaknya memperhatikan kaidah umum dalam menyampaikan pelajaran seperti kaidah bertahap dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang rumit, dari yang jelas ke yang membutuhkan interpretasi, serta dari yang kongkrit ke yang bersifat abstrak.
3. Mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
4. Bisa menciptakan situai yang kondusif sepanjang tahapan-tahapan pelajaran, sekiranya bisa mengikut sertakan siswa dalam mendapatkan pertanyaan dan menyampaikan jawaban, mengemukakan pikiran dan pengalaman yang lalu, serta menjauhkan hal-hal yang bisa mengakibatkan siswa berpaling dari pelajaran dan mendatangkan kejenuhan.
5. Menumbuhkan konsentrasi dan motivasi siswa serta membangkitkan sikap kreatif.
6. Metode yang dipakai bisa menjadikan pembelajaran lebih hidup seperti adanya permainan yang menyenangkan dan aktifitas yang bermanfaat.
7. Hendaknya metode menganut dasar-dasar pembelajaran, sseperti pemberian reward dan sangsi, latihan, senang, dan mampu untuk melakukan sesuatu.
Selain itu dalam islam juga telah diberikan sebuah gambaran yang sangat jelas mengenai pendidikan melalui Al-Qur’an tentang bagaimana metode atau cara yang baik dan tepat untuk diterapkan dalam pendidikan sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Dan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Metode cerita dan ceramah. Cerita tentang kejadian, terutama suatu peristiwa sejarah, merupakan yang paling banyak ditemukan didalam Al-Qur’an.

Sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 111 yang artinya, “oleh karena itu, ceritakanlah kisah-kisah kesejahteraan itu agar mereka mau berfikir”.
2. Metode diskusi, tanya jawab dan dialog. metode ini merupakan metode yang sering dipakai dalam pendidikan sekarang ini. Di dalam al-qur’an banyak ayat yang menunjukkan adanya dialog atau diskusi yang banyak sekali manfaatnya.
3. Metode perumpamaan atau metafora. Pemikiran ini juga dapat diterapkan sabagai metode dalam pendidikan. Dengan perumpamaan, pendidikan akan lebih mudah bagi seseorang dalam memahami suatu permasalahan.
4. Metode simbolisme verbal. Dalam metode ini biasanya menggunakan kata-kata dalam menyampaikan pesannya. Dan metode ini kebanyakan mempunyai tujuan untuk mendorong manusia agar mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah dan peranan dominan akan kekuatan indera manusia untuk membuka wawasan melalui metode, untuk memerankan indera-inderanya dalam rangka memperluas simbolisme verbal.
5. Metode hukuman dan ganjaran. Relevansi hukuman dan ganjaran bagi tabi’at manusia menjadi lebih jelas ketika dipandang dalam hubungannya dengan tanggung jawab dan tugas manusia. Hal tersebut mengindikasikan, bahwa hukuman dan ganjaran dengan kuat dihubungkan dengan tanggung jawab manusia. Dengan cara memberi hukuman, maka diharapkan agar anak didik terdorong untuk lebih menjaga diri dari sifat bodoh. Juga dengan cara memberi suatu iming-imingan berupa ganjaran, maka diharapkan agar anak didik terdorong untuk berfikir lebih berkembang.











BAB III
KESIMPULAN

Prinsip-prinsip, pendekatan, dan metode adalah satu sistem yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Karena semua itu merupakan pokok dari pendidikan. Prinsip adalah suatu pegangan dalam mengerjakan sesuatu termasuk pendidikan. Dalam suatu pendidikan harus mempunyai suatu prinsip-prinsip yang jelas. Demi terciptanya suatu pendidikan yang efektif. Karena prinsip adalah salah satu faktor yang bisa membuat suatu pendidikan menjadi berkembang dan maju.
Pendekatan merupakan seperangkat asumsi atau beberapa pernyataan yang untuk dijadikan dasar dalam suatu pendidikan. Pendekatan sangat diperlukan, karena akan menentukan arah dan orientasi pendidikan. Dari beberapa asumsi tersebut akan menjadi bingkai umum bagi sebuah pendidikan yang dari pendekatan itu akan melahirkan sebuah metode atau beberapa metode sebagai manifestasi sebuah pendekatan.
Metode atau cara adalah suatu strategi dalam pendidikan yang harus ada. Dalam pendidikan ada banyak sekali metode yang dipakai mulai dari yang mudah sampai yang sulit sekalipun. Metode sangat dibutuhkan karena peranannya yang sangat penting terhadap perkembangan pendidikan.
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa pendekatan dan metode adalah satu sistem yang tidak bisa dipisahkan demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Atau dengan kata lain pendekatan itu sesuatu yang abstrak, sedang kongkritnya adalah tercermin dalaa metode. Dan itu semua tidak akan bisa dicapai sebelum adanya suatu prinsip-prinsip tertentu dalam pendidikan.










Daftar Pustaka

Abdur Rahman Shalih Abdullah, 1991. “Landasan dan Tujuan Pendidikan menurut Al-Qur’an serta Implementasinya”. Bandung: Cv Diponegoro.
Imam Barnadib, 1986. “Filsafat Pendidikan (Tinjauan Mengenai Beberapa Aspek dan Proses Pendidikan)”. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasan langgulung, 1985. “Pendidikan dan Peradapan Islam”. Jakarta: Al Husna.
Mohammad Noor Syam, 1986. “Filsafat Pendidikan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila”. Surabaya: Usaha Nasional.
Abdul Hamid, 2008. “Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media”. Yogyakarta: Sukses Offset.

1 komentar:

  1. hahaha... belum di edit ta tampilan teknya? ya udah kapn2 tak bantu untuk ngedit... agar ga' manjang kayak gne....

    BalasHapus